Viral Foto Macan Tutul di Catur Rahayu Ternyata Hoaks, BKSDA Jambi Pastikan Hasil Rekayasa AI

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK – Warga Kabupaten Tanjabtim, khususnya Desa Catur Rahayu, Kecamatan Geragai, sempat dihebohkan dengan beredarnya foto seekor macan tutul yang diklaim muncul di area perkebunan warga. Foto tersebut sempat ramai dibagikan melalui media sosial dan grup pesan singkat, hingga membuat masyarakat sekitar menjadi resah. Namun setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.

Polisi Hutan Seksi Wilayah Konservasi III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Sartono, menegaskan bahwa foto yang beredar tersebut bukanlah dokumentasi nyata, melainkan hasil rekayasa teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sengaja dibuat untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat.

BACA JUGA: Purbaya Sampaikan Kabar Kurang ‘Cihuy’ Buat PNS 2026, Gaji Batal Naik?

"Setelah kami telusuri, foto itu bukan foto asli. Itu hasil buatan AI. Jadi tidak benar ada macan tutul di wilayah tersebut," ujar Sartono kepada media, Sabtu (25/10).

Ia menjelaskan, secara ekologi dan sejarah, macan tutul tidak pernah tercatat hidup di Pulau Sumatera. Satwa tersebut hanya ditemukan di Pulau Jawa dan Kalimantan. "Kalau dilihat dari sebaran habitatnya, tidak ada macan tutul di Sumatera. Hewan ini hanya ada di Jawa dan Kalimantan," tegasnya.

BACA JUGA: Dua Tempat Usaha UMKM di Sarolangun Lakukan Pengembangan Usaha Tanpa Izin

Menurut Sartono, apabila benar macan tutul muncul di Kabupaten Tanjabtim, maka pihak BKSDA pasti akan segera turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan serta penangkapan terhadap satwa liar tersebut. Namun hingga kini, tidak ada laporan maupun tanda-tanda keberadaan satwa tersebut di lapangan.

Lebih lanjut, pihak BKSDA juga telah berupaya mengonfirmasi kebenaran informasi kepada warga yang pertama kali menyebarkan foto tersebut. Namun hingga saat ini, warga yang bersangkutan belum bisa menunjukkan bukti valid terkait keaslian foto itu.

BACA JUGA: 473 Tenaga Honorer di Muaro Jambi Resmi Jadi PPPK Paruh Waktu, 18 Usulan Masih Diverifikasi

"Kita sudah coba hubungi warga yang menyebarkan foto itu melalui pesan singkat dan panggilan telepon, tapi tidak ada tanggapan. Jadi kuat dugaan foto itu sengaja dibuat untuk menimbulkan keresahan," ungkapnya.

Sartono mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang belum jelas sumbernya. Ia berharap warga lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi di media sosial agar tidak menimbulkan kepanikan publik.

"Jangan mudah percaya dan jangan ikut menyebarkan sebelum tahu kebenarannya. Kami pastikan, foto macan tutul yang beredar itu tidak benar," pungkasnya.(lan)