Ilustrasi.

Konflik AS-Iran, RI Berat Capai Target Ekonomi

Posted on 2020-01-11 07:29:54 dibaca 5757 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Target pertumbuhan ekonomi di level 5,3 persen di tahun 2020 akan sulit tercapai. Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina belum mereda, ditambah hubungan AS dan Iran yang memanas, bahkan bisa terjadi perang dunia ketiga.

Goncangan yang datang bukan hanya dari luar saja, namun juga domestik. Alhasil bila melihat kondisi ketidakpastian global yang semakin menguat, berdampak ekonomi Indonesia akan sulit berada di angka 5 persen, seperti target pemerintah.

Ekonom CSIS Indonesia, Fajar B Hirawan memperkirakan ketidakpastian global masih akan berlanjut sepanjang tahun 2020. Perang dagang AS dan Cina yang belum reda, serta terjadinya konflik antara AS dan Iran,

Sedangkan, kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia juga belum rampung untuk 2020. Nah, hal ini juga salah satu hambatan untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Kebijakan yang dimaksud di antaranya di bidang investasi dan perdaganga.

Tak hanya itu, kenaikan beberapa iuran dan tarif di sektor konsumsi rumah tangga menambah berat target pertumbuhan ekonomi akan terapai di tahun ini.

“Kisaran angka 4,9 hingga 5,1 saya kira yang layak dicapai oleh Indonesia pada 2020,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/1).

Untuk mengantisipasi angka pertumbuhan ekonomi rendah terlalu dalam, maka pemerintah harus meningkatkan belanja modal dan bantuan sosial. Menurut dia, belanja modal bisa menjaga tingkat konsumi dan daya beli masyarakat.

Dia mencontohkan, belaja modal untuk pembiayaan infrastruktur yang masih terus berlanjut dapat mengantisipasi melemahnya daya beli masyarakat.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda sudah jauh-jauh telah memprediksi target pertumbuhan ekonomi nasional akan sulit tercapai tanpa adanya meletusnya perang antara AS dan Iran.

“Tanpa ada konflik AS dan Iran pun target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 yang dipatok 5,3 persen akan sulit tercapai,” kata Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (10/1).

Huda menjelaskan, penyebab target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai lantaran perang dagang antara AS dan Cina yang terus berlangsung. Meskipun demikian, ada harapan target akan tercapai.

“Harapan tetap ada menyusul pertemuan kedua negara tersebut beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan mewaspadai tiap-tiap peristiwa yang mempengaruhi kondisi perekonomian global dan domestik. Di antaranya akan fokus ekonomi domestik.

“Optimisme tetap kami jaga. Kami ingin perekonomian Indonesia lebih baik dari tahun 2019,” katanya.

Dalam laporan Global Economic Prospects: Slow Growth, Policy Challenges, Bank Dunia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 di angka 5,1 persen. Angka ini sedikit di bawah target asumsi makro pemerintah dalam APBN 2020 sebesar 5,3 persen.(din/fin)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com