Musibah Banjir, Januari 2020 Sumbang Inflasi

Posted on 2020-01-03 08:37:03 dibaca 5687 kali

JAMBIUPDATE. CV JAKARTA – Banjir yang menerjang Jakarta dan sekitarnya selama dua hari di awal tahun 2020 diprediksi mengerek inflasi kedepannya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, potensi inflasi akibat banjir akan terjadi di bulan Januari. Namun tidak terlalu besar pengaruhnya.

“Banjir tentunya akan berpengaruh. Itu pengaruhnya tidak tidak akan besar, tapi pasti ada,” kata dia di Jakarta, Kamis (2/1).

Suhariyanto berharap banjir tidak berkepanjangan, dan segera teratasi sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan dengan normal.

“Harapan kita banjir tidak keterusan. Kita harapkan semua musibah ini akan berhenti,” ucap dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan musibah banjir yang melanda di Jakarta dan wilayah sekitarnya, Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, berdampak pada ekonomi yang cukup besar.

“Kami selalu melihat, bencana ala seperti ini menimbulkan kerugian besar. Ini sesuatu yang menjadi pembelajaran,” ujarnya.

Hanya saja, bendahara negara itu belum bisa menyebut angka kerugian akibat banjir awal tahun ini. Pihaknya masih memantau penanggulangan yang dilakukan pihak terkait, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah (pemda), dan Kementeran Sosial (Kemensos).

“Kami terus memonitor dari Kementerian Keuangan, bagaimana BNPB dari penanggulangan logistiknya, Kemensos, dan pemda,” ungkap dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan, pemerintah berusaha meminimalisir kerugian akibat bencana alam.

“Ini pekerjaan rumah dalam menjaga risiko dari berbagai bencana terhadap fasilitas di perumahan dan infrastruktur,” tutur dia.

Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, banjir selama dua hari yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta bakal berdampak pada terganggunya ekonomi domestik.

Menurutnya, banjir juga akan berdampak secara nasional namun tidak secara langsung.

“Dampak banjir terhadap ekonomi yang terkena langsung adalah Jabodetak. Juga bisa terkena dampak secaa nasional. Hal ini karena barang-barang terhambat pengirimannya bisa di mana-mana,” ujar Piter.

Sektor yang terganggu dari musibah banjir yakni terutama ritel yang terpaksa tidak bisa beroperasi selama banjir terjadi. Dia mencontohkan, pabrik yang kebanjiran memunculkan kerugian berupa bahan baku dan kerusakan pada produk-produknya. Selain itu tidak bisa memproduksi semetara biaya produksi tetap berjalan.

“Listrik yang mati pabrik tidak bisa memproduksi, dan juga pengirian barang terhambat oleh akses yang tertutup karena banjir,” kata dia.

Meskipun ada pabrik yang tidak terkena banjir, namun juga akan terhambat karena pegawainya yang kesulitan akses menuju kantor. Jumlah pegawai yang tidak optimal memengaruhi hasil produksi.

“Belajar dari pengalaman banjir, pemerintah harus memahami kondisi demikian dengan membantu infrastruktur yang dibutuhkan oleh dunia usaha,” tukas dia.

Banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya juga mendapat sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu banjir awal tahun 2020 yang teradi disebabkan kerusakan ekosistem dan ekologi. Selain itu, masyarakat yang tidak membuang sampah pada tempatnya.

“Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal,” kata Jokowi.

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com