Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberikan penjelasan dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (11/11/2019).

Menhan Prabowo Minta Guru Ceritakan Sejarah Kekejaman PKI

Posted on 2019-11-24 14:45:43 dibaca 4940 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mensinyalir komunisme masih eksis di Indonesia. Paham tersebut bisa masuk ke negeri ini dari berbagai sisi. PKI telah mencatat lembaran hitam di Indonesia. Karena itu, mantan Danjen Kopassus tersebut meminta para guru sejarah menceritakan peristiwa pemberontakan dan kekejaman PKI kepada murid-muridnya.

Pernyataan Prabowo itu disampaikan secara tertulis dalam sambutan bedah buku ‘PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965’ karya Aminudin Kasti di gedung Lemhannas RI,, Jakarta, Sabtu (23/11). Prabowo sendiri tiak bisa datang ke acara tersebut. Sambutannya dibacakan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Letjen TNI Tri Legionosuko.

“Saya berharap melalui acara bedah buku ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat. Khususnya generasi muda tentang PKI yang menjadi dalang dan pelaku kudeta. Selain itu, saya juga berharap agar sejarah pemberontakan dan kekejaman PKI disampaikan para guru kepada siswa-siswinya,” kata Tri membacakan sambutan tertulis Prabowo.

PKI saat itu berusaha menggulingkan pemerintahan resmi di Indonesia. Prabowo menyebut DN Aidit berusaha mengubah Indonesia menjadi negara komunis. “PKI nyata-nyata telah terbukti beberapa kali berusaha merobohkan kekuasaan pemerintah RI yang sah. Salah satunya Gerakan 30 September 1965. Gerakan dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno yang sah dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis,” tegasnya.

Setelah peristiwa G30S, rakyat Indonesia mendesak pembubaran PKI melalui Tap MPR Nomor 25/MPR RI 1966. Ini dilakukan setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai negara asal muasal komunis. Meski era perang dingin berakhir, tidak serta-merta komunisme jatuh. Ada beberapa negara yang sampai saat ini menganut paham tersebut.

“Beberapa negara yang menganut ideologi komunis masih eksis. Antara lain RRC, Vietnam, dan Kuba. Dengan demikian, ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis. Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan,” paparnya.

Sementara itu, penulis buku Aminudin Kasti mengatakan buku tersebut adalah kumpulan dari beberapa tulisan tentang sejarah G30S/PKI. Kumpulan tulisan tersebut dihimpun oleh Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur. “Buku ini adalah tulisan jamaah. Tulisan kolektif yang terdiri dari beberapa unsur teman-teman yang terhimpun Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah (YMPS) yang bermarkas di Pondok Pesantren Tebu Ireng di bawah bimbingan Salahudin Wahid,” jelas Aminudin.

Dia menyebut buku tersebut adalah hasil dari keluh kesah tentang situasi anak muda sekarang. Mereka dinilai telah terbius oleh perangkap terkait sejarah PKI. Salah satu perangkap sejarah tersebut adalah penumpasan PKI yang diduga adalah rekayasa Soeharto. “Saat ini anak-anak muda terbius teori tiga kuda perangkap. Yaitu G30S/PKI tidak lain dari rekayasa Soeharto merebut jabatan Presiden. Saya tegaskan ini tidak benar,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sodikun mengatakan PKI selaku dalang kudeta 1965 merupakan pengkhianat bangsa. “Kalau ada fatwa yang menyebut PKI dalang, memang benar itu,” tegas Sodikun.

Menurutnya, dalam paradigma ideologis, PKI tidak akan pernah berhenti. Bahkan, kaderisasi yang dibangun PKI sangat dahsyat. “Tidak berlebihan kalau desain kaderisasi PKI melahirkan organisator militan. PKI tidak pernah mati. Mungkin model gerakannya berbeda. Namun, nilai-nilainya tidak akan pernah berubah,” jelasnya.

PKI, lanjutnya, kerap membangun tatanan peradaban dan kulturisasi. Setelah kebudayaan terbangun, PKI akan bermain di air keruh. Mereka akan memutarbalikkan fakta dan data dengan dana yang diperoleh dari donatur tertentu. “Solusi untuk menghadapi PKI dengan membangun jati diri anak bangsa dengan nilai-nilai kepancasilaan dan keislaman,” tukasnya.(rh/fin)

 

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com