Massa Pro NKRI menggelar aksi di Jayapura, Jumat (30/8). Kini kondisi di Jayapura sudah mulai pulih. Sudah ada transaksi perekonomian.

Jayapura Berangsur Pulih, 30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan

Posted on 2019-09-01 13:57:38 dibaca 4229 kali

JAMBIUPDATE.CO, - Situasi Kota Jayapura pasca kerusuhan berangsur normal. Geliat ekonomi tampak kemarin pagi (31/8).

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, masyarakat mulai beraktivitas seperti biasa. Sebagian pertokoan telah buka. Transaksi di pasar juga mulai berjalan kendati belum banyak pembeli. SPBU yang tutup sejak Kamis (29/8) kembali melayani antrean panjang dari masyarakat.

Warga yang rumah atau tempat usahanya menjadi korban aksi anarki pendemo terlihat membersihkan puing-puing bangunan yang terbakar. Salah satunya Rifaldi. Dia bahkan harus kembali membangun tempat tinggalnya. “Saat kejadian saya di rumah sedang main sama anak. Massa aksi lewat, lalu membakar rumah tetangga yang merembet ke tempat tinggal saya,” tutur bapak dua anak itu kepada Cenderawasih Pos kemarin.

Tidak banyak barang yang bisa diselamatkan Rifaldi. Hanya pakaian yang dikenakan dan beberapa surat berharga miliknya.

Kemarin kegiatan bersih-bersih kota dari sampah dan material bekas pembakaran pasca kerusuhan duga dilakukan 463 siswa SPN Polda Papua yang didampingi para pembimbing. Kegiatan dilakukan di beberapa titik di seputar Kota Jayapura. Di antaranya, Dok IX, Dok VIII, Dok V atas dan bawah, dan sekitar pelabuhan.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano menuturkan, pihaknya kini tengah memerinci penghitungan kerugian material akibat demo anarki. Jumlahnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sebab, tidak sedikit fasilitas publik, perkantoran, dan tempat usaha yang rusak.

Wali kota meminta dilakukan pendataan oleh RT/RW, Dinas Sosial, maupun Dinas Perindagkop Kota Jayapura untuk dikirim ke pusat melalui Kementerian Sosial serta Kementerian Koperasi dan UKM agar bisa diberikan kompensasi. “Yang penting ada bukti foto, diambil gambar, nanti kami akan berikan kompensasi,” ucapnya.

Pemkot, kata dia, juga akan melakukan kerja bakti bersama membersihkan kota. Benhur Tomi meminta semua ASN, aparat TNI-Polri, KNPI, dan paguyuban untuk bergotong royong selama tiga hari mulai besok (2/9) pukul 07.30 WIT. Lokasinya di Taman Imbi Jayapura; Terminal Entrop, Distrik Jayapura Selatan; dan lingkaran Abepura, Distrik Abepura.

“Sekarang kondisi Kota Jayapura sudah kembali normal. Tugas kami sekarang melakukan menyelidiki oknum yang melakukan perusakan dalam aksi demo,” ujar Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas saat pertemuan bersama wali kota Jayapura dan jajaran pemkot yang membahas rehabilitasi pasca kerusuhan.

Sementara itu, Kemensos berencana mengirim tim dari Jakarta besok (2/9). Diharapkan, segala proses dalam verifikasi dan validasi data untuk pemberian bantuan dapat diselesaikan dengan cepat. “Kami akan mengirim direktur perlindungan sosial. Kami punya direktur khusus untuk membantu korban,” papar Menteri Sosial Agus Gumiwang.

Kepolisian menetapkan 30 tersangka terkait kerusuhan di Jayapura. Penetapan tersangka itu merupakan tindak lanjut instruksi presiden untuk tidak memberikan toleransi terhadap perusuh.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, para tersangka diduga melakukan berbagai kejahatan seperti pencurian, perampokan, perusakan, pembakaran, dan penghasutan serta membawa senjata tajam. “Masih terus diidentifikasi,” ujarnya saat rakernis Divhumas Polri di kawasan Ancol, Jakarta, kemarin.

Sejumlah barang bukti telah diamankan polisi. Di antaranya senjata tajam, puluhan ketapel, dan barang jarahan seperti sembako, komputer, serta sepeda motor. Beberapa pelaku, kata Dedi, juga dijerat kasus ujaran kebencian. Sebab, terdapat penghinaan secara langsung terhadap aparat berdasar barang bukti rekaman video. “Itu juga kami jerat,” ungkap jenderal bintang satu tersebut.

Polisi juga tengah mengejar pelaku kerusuhan di Deiyai. Sebagaimana diketahui, seorang anggota TNI gugur dalam insiden itu. “Pengejaran terhadap pelaku pidana pembunuhan dilakukan. Sekaligus untuk warga yang meninggal karena panah,” terangnya.

Selain di Papua, pengibaran bendera bintang kejora di depan Istana Negara juga diproses hukum. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni J dan AT. “Yang disita handphone, bendera bintang kejora, dan toa (baca: megafon, Red),” papar Dedi. Menilik alat bukti, kejadian pengibaran bendera itu memiliki unsur kesengajaan.

Dari Jayapura, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombespol Tony Harsono mengatakan bahwa jumlah tersangka terkait aksi yang berakhir anarkistis terus berkembang. Penyidik masih memeriksa 28 orang lainnya dan mengejar beberapa orang yang namanya telah disebutkan tersangka. “Ini semua akan kami kejar untuk menjaga situasi keamanan di Papua. Dalam penyidikan kasus ini, kami dapat back-up dari Bareskrim dengan menggunakan beberapa teknologi,” jelasnya di Mapolda Papua kemarin.

Sementara itu, penyaluran BBM di Papua kembali normal. PT Pertamina sudah bisa menyalurkan BBM di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura setelah sempat tertunda karena pertimbangan keamanan. Namun, penyaluran BBM kali ini dilakukan dengan pengawalan dari TNI.

Selain dengan TNI, Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat terkait update keamanan SPBU. “Kami berharap situasi keamanan terus berjalan kondusif kembali,” ujar Unit Manager Communication, Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua Brasto Galih Nugroho.

Selain ke SPBU, Pertamina telah menyalurkan avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sentani dan PLTD Sentani untuk menjaga ketahanan stok di wilayah Papua. “Konsumen tidak perlu khawatir terkait ketersediaan BBM karena stok di terminal BBM dalam kondisi baik. Kami senantiasa memonitor penyaluran ke SPBU,” katanya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : dil/idr/rin/mia/fia/c9/c10/fal

Sumber: JawaPos.com
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com