Persipura Jayapura sudah lama berniat untuk pindah kandang sementara waktu. Itu karena Stadion Mandala akan direnovasi untuk PON. (liga-indonesia.id)

Bukan Karena Situasi Papua, Persipura Berniat Pindah Kandang Sementara

Posted on 2019-08-31 17:02:10 dibaca 5110 kali

JAMBIUPDATE.CO, - Rombongan klub Liga 1 Bali United sudah hampir masuk pesawat. Dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, pukul 02.00 kemarin dini hari (30/8) waktu setempat, mereka dijadwalkan terbang ke Jayapura, Papua.

Tapi, saat antre masuk pesawat, kabar itu datang: laga kontra Persipura Jayapura resmi ditunda. Sontak, rombongan klub yang tengah memimpin klasemen sementara Liga 1 tersebut balik badan.

“Saya rasa ini keputusan terbaik. Karena keselamatan dan kenyamanan lebih penting dari segalanya,” kata Haudi Abdillah, bek Bali United, yang termasuk dalam rombongan yang akan berangkat ke Jayapura.

Dihubungi Jawa Pos secara terpisah, pelatih Persipura Jacksen F. Tiago juga tak bisa berbuat apa pun. Meski sejatinya dia tetap ingin laga dilanjutkan.

“Keamanan pasti hal yang paling diutamakan oleh sebuah negara, kan? Sebagai warga negara yang baik, kami menurut saja,” ungkap pelatih asal Brasil itu.

Bali United dijadwalkan menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Minggu (1/9). Itu merupakan laga pemungkas kedua tim di putaran pertama Liga 1. Belum diketahui kapan laga tunda tersebut bakal dihelat.

“Penundaan murni karena situasi yang kurang ideal. Semua sudah kami koordinasikan dengan pihak Persipura,” jelas Asep Saputra, manajer kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Pembatalan itu mengejutkan Persipura. Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago menegaskan, timnya sudah bersiap. Boaz Solossa dkk juga tetap menjalani latihan kemarin pagi. “Kami merasa kondisi di sini (Jayapura) aman-aman saja,” katanya.

PT LIB selaku operator menyebutkan, sejak jauh-jauh hari Persipura sebenarnya berencana pindah kandang untuk sementara dari Stadion Mandala, Jayapura. Tapi, alasannya bukan faktor keamanan.

“Rencana itu sudah diajukan sejak awal musim,” tutur Public and Relation Manager PT LIB Hanif Marjuni kepada Jawa Pos.

Rencana tersebut muncul karena Stadion Mandala bakal direnovasi untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang akan dituanrumahi Papua. Jadi, tak ada kaitannya dengan kondisi Jayapura saat ini. “Stadion Mandala kan jadi salah satu venue untuk PON,” kata Hanif.

Terkait dengan PON 2020, sejauh ini tak ada perubahan. Papua akan tetap jadi tuan rumah. Ajang empat tahunan tersebut dijadwalkan dibuka pada 20 Oktober tahun depan.

Hanya, yang masih jadi kendala, PB PON mengalami kendala besar terkait dengan kesiapan venue. Dari 56 venue, sampai saat ini baru delapan venue yang siap digunakan.

Padahal, PON tinggal setahun lagi. Kemarin beredar surat keputusan (SK) KONI Papua yang menyebutkan adanya rasionalisasi cabang olahraga (cabor). Sebanyak 15 cabor dipangkas. Jadi, dari semula 47 cabor tinggal 32 cabor.

Surat tersebut tertanda Selasa, 27 Agustus. Cabor yang diutamakan adalah yang masuk kategori Olimpiade. Sementara yang masih berstatus ekshibisi bakal dihapus.

Sepanjang sejarah penyelenggaraan PON, belum pernah ada kejadian serupa. Biasanya, cabor dihapus sebelum ada SK (surat keputusan) dari KONI pusat. Sedangkan SK terkait 47 cabor PON 2020 telah resmi dirilis awal Mei lalu.

“Saya baru tahu soal (surat KONI Papua) itu. Yang jelas, pernyataan resmi akan disampaikan gubernur Papua atau Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) atau presiden berkaitan dengan hal tersebut,” ungkap Plt Kadispora Papua Alexander K.Y. Kapisa ketika dihubungi Jawa Pos kemarin.

Saat dimintai konfirmasi, Kemenpora juga belum bisa memastikan SK yang beredar tersebut. “Kami juga belum menerima (surat) itu,” ujar Gatot S. Dewa Broto, sekretaris Menpora.

Keputusan rasionalisasi cabor itu memang meresahkan seluruh peserta PON. Bagaimanapun, pembinaan di daerah menghadapi PON 2020 sudah berjalan sekitar tiga tahun. Tentu, tidak ada yang ingin cabornya ditiadakan. Sebab, hal itu bakal berdampak besar terhadap nasib para atlet dari cabor terkait.

Sebagai penghubung Jakarta dengan Jayapura, Alex belum berani memastikan kapan SK resmi diajukan kepada Kemenpora. Sebab, dia kesulitan untuk berkomunikasi dengan KONI Papua karena matinya jaringan telekomunikasi di Jayapura.

“Saya pikir, teman-teman wartawan harus memahami situasi dan kondisi Papua. Dari kemarin sampai kini kami belum bisa melakukan apa-apa,” ucap Alex.

Sebelumnya, Papua sudah batal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang rencananya digelar Oktober mendatang. Dua event itu semula bakal dijadikan test event untuk mengecek kesiapan venue menyongsong PON.

Kemenpora bergerak cepat untuk mengatasi masalah itu. Awalnya, DKI Jakarta ditunjuk secara mendadak untuk menggelar dua event tersebut, tetapi batal terjadi lantaran ketidaksanggupan menampung para atlet dalam waktu mepet.

“Jadi, tetap di Jakarta, tetapi yang punya gawe Kemenpora, sementara DKI ikut membantu terkait sarana-prasarana,” kata Gatot. “Kami menghargai Papua. Jangan ganggu dengan beban yang berlebihan,” imbuhnya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : gus/feb/rid/c5/ttg

Sumber: JawaPos.com
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com