Jayapura Masih Lumpuh

Posted on 2019-08-31 13:08:58 dibaca 5218 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Kota Jayapura paska kerusuhan Kamis (29/8) masih lumpuh hingga Jumat (30/8). Tak tampak aktivitas perkantoran, bisnis, dan pendidikan. Bahkan jaringan telekomunikasi pun terputus dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dihentikan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membenarkan bahwa jaringan telekomunikasi (akses SMS dan telepon) di Jayapura terputus. Akan tetapi dia mengatakan bukan dilakukan oleh pemerintah.

“Kebijakan pemerintah hanya melakukan pembatasan atas layanan data atau tidak ada kebijakan blackout. Sementara layanan suara serta SMS tetap difungsikan,” kata Rudiantara melalui pesan tertulisnya, Jumat (30/8).

Menkominfo pun menjelaskan bahwa terputusnya jaringan telekomunikasi karena ada tindakan pemotongan kabel fiber optic yang dilakukan massa pengunjuk rasa.

“Yang terjadi di Jayapura, ada yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel yang mengakibatkan matinya seluruh layanan telekomunikasi di beberapa wilayah Jayapura,” katanya.

Dia menyebut, Telkomsel kini tengah berupaya untuk memperbaiki kabel yang diputus atau melakukan pengalihan trafik agar layanan telepon dan SMS bisa difungsikan kembali.

Rudiantara juga mengatakan tengah berkoordinasi dengan kepolisian RI dan TNI untuk membantu pengamanan perbaikan di ruang terbuka.

“Kami juga sudah koordinasi dengan POLRI/TNI untuk membantu pengamanan perbaikan di ruang terbuka,” jelasnya.

Kondisi di Jayapura paska kerusuhan juga membuat penyaluran BBM dihentikan sementara oleh Pertamina. Unit Manajer Communication, Relations CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII PT Pertamina Brasto Galih Nugroho mengatakan distribusi bahan bakar dihentikan sementara waktu mengingat kondisi di Ibu Kota Provinsi Papua belum kondusif.

“Jadi situasinya kan kurang kondusif, makanya kami hentikan sementara waktu penyaluran dari terminal BBM hingga situasi kembali normal,” katanya.

Brasto mengkhawatirkan keselamatan para supir truk dan tangki BBM serta SPBU kalau penyaluran BBM dipaksa tetap dijalankan.

“Kami khawatir keselamatan dari penyalur, truk tangkinya, dan juga infrastruktur dan personel SPBU. Apalagi kemarin ada dua SPBU di Entrop dan Kotaraja dispensernya dirusak oleh pendemo. Kantor kami juga yang di Argapura dirusak,” katanya.

Saat situasi sudah kembali kondusif, menurut dia, penyaluran BBM akan segara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami menunggu informasi dari aparat keamanan terkait situasi dan kondisinya untuk penyaluran BBM. Sementara ini, hanya SPBU di Sentani dekat hotel Sentani Inn yang buka, kalau di Kota Jayapura semuanya diinfokan tutup,” katanya.

Keputusan ini membuat warga Kota Jayapura, kesulitan mendapatkan BBM jenis Premium, Pertalite, dan solar. Faizal, warga Kelurahan Abepantai di Distrik Abepura, harus antre untuk membeli bensin di pengecer.

“Tadi harus bersitegang dengan sesama pembeli karena stok bensin di penjual Pasar Lama Abepura mau habis. Satu liter bensin eceran Rp20 ribu,” kata Faizal.

Menurut dia, dalam dua hari terakhir agak susah mendapat bensin karena Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kampkey, Abepura, tutup.

“Saya dapat informasi bahwa SPBU tutup karena pasokan minim dari Pertamina, ini makanya cari eceran untuk motor saya,” kata Faizal.

Wilayah Jayapura yang belum sepenuhnya kondusif juga memaksa Dinas Pendidikan Kota Jayapura meliburkan seluruh sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Passolo mengatakan kegiatan sekolah diliburkan selama sepekan mulai hari ini (Jumat (30/8) mencakup Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas.

“Tadi Pak Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano sudah sampaikan di RRI. Sekolahan libur selama sepekan,” katanya.

“Keputusan libur ini juga dilihat karena situasi terkini di Kota Jayapura, apalagi orangtua pada khawatir, jika sudah nyaman pasti akan diimbau lagi untuk bersekolah,” ia menambahkan.

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kota Jayapura Laba Sembiring mengatakan bahwa murid sekolahnya diliburkan karena sekolah menilai situasi belum sepenuhnya kondusif.

“Ini juga atas saran dari pihak keamanan,” katanya.

Roberth, orang tua siswa SMP Paulus Abepura dan SD Gembala Baik Abepura, juga mengatakan bahwa sekolah anaknya diliburkan.

“Ada imbauan dari Yayasan Katolik lewat kepala sekolah, bahwa anak sekolah libur,” katanya.

Di sekolah-sekolah yang ada di Abepura dan sekitarnya juga tidak terlihat ada aktivitas belajar mengajar.

(gw/fin)

Sumber: Fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com