Satu - satunya di Indonesia, Sekolah Bank Sampah di Kota Jambi ‘Bayar SPP Menggunakan Sampah’

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Bagi segelintir orang, sampah merupakan barang yang tidak berguna. Bahkan banyak yang membuangnya sembarangan. Lain halnya yang dilakukan oleh Adi Putra, S.Pd. Lulusan Universitas Jambi (UNJA). Dia membuat sampah menjadi hal yang berguna bagi Pendidikan.

Ayah dua anak ini membuat wahana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanan-kanak (TK) AL Kausar. Lokasinya di RT 19 Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

“Ini sudah berdiri sejak 2014. Ini juga satu-satunya di Indonesia. Sekolah yang berdiri berawal dari kepedulian terhadap sampah dan pendidikan,” ujar Adi Met –sapaannya- kepada jambiupdate.com, Rabu (28/8).

Dia menyebutkan, pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) bisa dilakukan dengan sampah kering dan lainnya. Para orangtua menukarkan sampah untuk pembayaran sekolah anak-anak. Misalnya, harga sampah kering Rp 1000 per Kg, kemudian jadi pembayaran SPP Rp 30 ribu. Jadi, orangtua murid membayar dengan 30 Kg sampah. Ini tidak ditekankan.

Lantas bagaimana untuk menutupi kekurangan sampah tersebut, dia menyebutkan, solusinya dibuat kerjasama dengan SKPD, kantor Walikota, dan sejumlah perusahaan yang di Kota Jambi untuk menghibahkan sampahnya.

"Nah dari situlah, kami menutupi kekurangan sampah anak-anak ini. Jadi, kami tidak terlalu menekankan kepada orang tua," bebernya.

Sampah yang sudah diserahkan oleh Orangtua murid itu sendiri digunakan untuk membayar gaji guru dan keperluan lainnya. Seperti perlengkapan sekolah. Kemudian ada pembuatan kerajinan seperti bunga.

"Tidak ada alasan, semua orang perlu sekolah. Dak punyo duit, bisa pakai sampah membayar biaya pendidikan. Sekolah ini punya motto melawan malu," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, antusias dari orang-orang yang mendaftar cukup banyak. Tahun lalu jumlah pendaftar 30 orang, kini (2015), Dia membatasi karena minimnya lokasi sekolah dan hanya menerima sekitar 15 orang. Tapi tidak menutup kemungkinan jika masih ada yang berminat akan diterima. Yang terpenting adalah berminat untuk sekolah.

(pds)