Kasus Bakso dan Sosis Basi di Hypermart Jambi, YLKI Sarankan ke Jalur Hukum

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta instansi terkait untuk bertindak tegas terhadap pengusaha yang berani melakukan pelanggaran dalam menjual makanan. Apalagi pengusaha yang berani menjual Sosis dan Bakso basi. Jika dilihat dari kronologisnya, Ketua YLKI Jambi, Ibnu Kaldun, mengatakan, Managemen Hypermart sengaja menjual Bakso basi itu.

“Mereka sengaja diskon besar-besaran agar Bakso dan Sosis basi itu cepat habis,” tegasnya. 

Apalagi menjelang bulan Ramadhan, produk kadaluarsa selalu dijual oleh pihak pengusaha yang tidak bertanggung jawab. YLKI meminta agar Hypermart yang sengaja menjual Bakso dan Sosis basi itu diberi sanksi.

“Mereka harus teliti menjual produk,” katanya.

YLKI sepakat jiga kasus ini ditempuh jalur hukum dan pihak Kepolisian harus mengambil sanksi tegas kepada pelaku usaha yang sudah melanggar hukum. Kemudian, YLKI meminta agar dinas terkait memberikan surat peringatan. Jika mereka tidak mengindahkan peringatan hingga dua kali, YLKI meminta pihak yang berwenang untuk menutup usaha yang tetap melanggar itu.

Dia juga meminta peran serta masyarakat untuk melaporkan produk makanan di pasaran. YLKI akan berjanji untuk menindak lanjuti masalah tersebut.

“Nanti kita akan turun,” tegasnya.

Budi, Manager Hypermart menyatakan, memang benar ada sidak yang dilakukan oleh BPOM. Pihaknya merasa kurang nyaman dan sangat menyayangkan sidak yang dilaksanakan oleh BPOM itu.

“Coba saja kalau rumah kita dimasuki oleh orang secara dadakan, bagaimana rasanya. Kita ini ada peraturan” tegasnya.

Ditambahkannya pihak Hypertmart memiliki aturan tersendiri untuk menarik barang-barang yang ada di Supermarket. Dimana biasanya setiap barang yang memiliki ada batas waktu kadaluarsa akan ditarik satu hari sebelum tanggal kadaluarsa.

“Kalau makanan yang kadaluarsa itu kan tidak berdampak langsung kepada si konsumen, hanya saja akan berdampak sekitar 50 tahun yang akan datang,” katanya. (cr4)