Kesal Aktivitas PETI, Warga Bungo Bakar Excavator di Batu Gajah

JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO – Kekesalah warga kecamatan Bathin II Pelayang terhadap aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu sungai Batang Tebo, tepatnya di wilayah kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang tidak bisa lagi dibendung.

Sabtu kemarin (15/11/2025) ratusan masyarakat dua kecamatan di Bungo ini bersatu dan berhasil memusnahkan dengan cara dibakar satu unit alat berat jenis Excavator yang melakukan  penambangan emas ilegal di Batu Gajah, Dusun Sungai Ipuh, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

BACA JUGA: Dillah No Comment, Alfin Fokus Bangun Kota, Dilirik Gerindra? 

Kekesalan warga ini lantaran air sungai Batang Tebo yang menjadi sumber kehidupan mereka sehari-hari sudah keruh oleh PETI. Padahal Aparat Penegak Hukum (APH) telah berulang kali mengingatkan dan menindak pelaku PETI di wilayah Bungo.

Afrizal, Datuk Rio Peninjau Kecamatan Bathin III Pelayang salah satu yang ikut dalam aksi tersebut mengakui jika satu alat berhasil masyarakat bakar karena sangat dengan ulah tambang emas ilegal yang sangat merusak itu.

BACA JUGA: Diberi Kepercayaan Pimpin PAN Batanghari, Firdaus Siap Bekerja dan Perjuangkan Kesejahteraan Masyarakat

“Air sungai Batang Tebo selalu keruh dan kotor gara-gara PETI di hulu Batang Tebo ini. Makanya hari ini masyarakat langsung turun ke lapangan," ujar Afrizal.

"Kami minta kepada para pelaku PETI agar stop melakukan aktifitas ilegal yang sangat merusak alam dan lingkungan ini. Jika tidak masyarakat akan bertindak lagi,” tegas Afrizal.

Terpisah, salah seorang warga setempat RN mengungkapkan bahwa jumlah alat berat di Batu Gajah, Dusun Sungai Ipuh, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, sebenarnya mencapai belasan unit.

BACA JUGA: Kalah Tipis dengan Tim yang Sering Juara Nasional, SSB Tunas Bangsa U-12 Raih Juara Dua

“Lokasinyo di daerah Batu Gajah, dusun Sungai Ipuh. Disano itu ada sekitar 12 unit alat berat yang digunakan untuk PETI. Namun cuma satu unit alat berat yang berhasil dibakar oleh masyarakat,” kata RN.

Kata sumber, pemain PETI dengan alat berat di wilayah Limbur ini kebanyakan adalah orang berpengaruh seperti aparat sehingga cukup berani melakukannya. “Banyak yang main disana, ada warga sipil, tapi kebanyakan oknum aparat," tandas sumber.(aes)