Armada Jadi Kendala, Fasha Gelar Pertemuan dengan Pertamina Patra Niaga, Elnusa Petrofin dan Hiswana Migas di Jambi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kunjungan Daerah Pemilih (Kundapil) digelar khusus oleh anggota Komisi XII DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi DR H Syarif Fasha ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jambi di Kasang.

Agenda ini dilakukan untuk memastikan kondisi distribusi gas 3 Kg serta BBM untuk masyarakat Provinsi Jambi tidak terkendala karena adanya aksi demontrasi beberapa hari belakangan ini.

BACA JUGA: Hasil Verifikasi Tim Penjaringan Musda Golkar Jambi, Hanya CE yang Memenuhi Syarat

Untuk memastikan tidak terjadinya kelangkaan, walikota Jambi periode 2013-2023 itu menggelar dialog bersama beberapa stake holder. Antara lain Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Jambi Choirul Anam, Head Operation Elnusa Petrofin Jambi Hadi Irawan, Field Terminal Manager Jambi Agung Suhendro, SBM Jambi III Gas Ryan Primananda, Kabid SPBU Hiswana Migas Jambi Ridwan Pane serta beberapa pihak terkait lainnya.

Dalam sesi dialog tersebut, Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Jambi Choirul Anam, menyampaikan, terkait suplay BBM untuk Provinsi Jambi, tidak ada kendala sama sekali. Pihaknya, sudah menyikapi saat aksi demontrasi berlangsung, pasokan atau pun distribusi BBM ke SPBU dan Pertashop dipercepat, sebelum 1 September.

BACA JUGA: Letkol Inf Putra Negara,S.H.,M.Han Resmi Jabat Dandim 0415/ Jambi, Ini Profilnya

‘’Alhamdulillah, tidak ada kendala sama sekali. Kita sudah mempercepat penyalurannya,’’ jelasnya di hadapan Sy Fasha.

Choirul juga menyampaikan terima kasih serta apresiasinya kepada anggota Komisi XII DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi DR H Syarif Fasha ME yang sudah memberikan perhatian kepada pihaknya dalam penyaluran BBM ini.

‘’Kami atas nama Pertamina Patra Niaga Jambi menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pak Fasha,’’ sebutnya.

BACA JUGA: Juara Piala Bergilir Ketua PWI Kota Jambi Lomba Karya Jurnalistik dan Foto Diumumkan 8 September 2025

Namun demikian, Choirul menyebut, meskipun suplay tercukupi, namun ada kendala yang saat ini dihadapi, yakni kekurangan Mobil Tangki (MT) pengangkut BBM tersebut.

‘’Jadi agak sedikit pincang karena keterbatasan armada ini. Jadi kita meminta dukungan armada tambahan dari pusat,’’ ujarnya.

Menambahkan komentar Choirul, Field Terminal Manager Jambi Agung Suhendro, mengatakan, kekurangan armada di Jambi ini sebanyak 25-28 MT lagi.

‘’Ini kekurangan kita. Kita juga sudah meminta agar penambahan armada ini dipercepat. Sedangkan 1 armada yang kemaren menjadi temuan saat Sidak Bapak (Fasha, red) saat ini belum bisa jalan,’’ katanya.

 Agung menyampaikan solusi yang bisa diambil terkait penambahan armada ini. Menurutnya, bisa saja Hiswana Migas membantu terkait hal ini.

‘’Mungkin kawan-kawan dari Hiswana Migas ada yang berminat terkait armada ini, bisa dikerjasamakan,’’ ujarnya.

Sementara itu, terkait kekurangan armada, Ridwan Pane dari Hiswana Migas menyampaikan, pihaknya siap membantu terkait armada, bahkan, ada salah seorang anggota Hiswana di Kuaman Kuning berkoordinasi soal penambahan armada ini.

‘’Masalah ini juga sudah kami bicarakan di Hiswana. Anggota kita siap investasi terkait penambahan armada ini,’’ ujarnya.

‘’Hiswana Migas siap kerja sama dengan Elnusa soal armada ini,’’ tambahnya.

Menanggapi terkait keluhan armada ini, Fasha berjanji akan membicarakan dengan pimpinan Elnusa Petrofin di pusat. Bahkan, saat pertemuan dengan stake holder berlangsung, Fasha juga sempat menelepon langsung Direktur Operasional Elnusa Petrofin di Jakarta menyampaikan keluhan mengenai armada ini.

‘’Nanti masalah ini juga akan Saya sampaikan langsung ke pimpinan Elnusa Petrofin di Jakarta. Mudah-mudahan dapat segera teratasi,’’ jelas Fasha.

Selain itu, Fasha mengatakan, jika nanti ada penambahan armada, khusunya dari anggota Hiswana, tentu coraknya berbeda dengan mobil milik Elnusa yang berwarna merah putih dan bertuliskan BBM subsidi. Untuk mengantisipasi hal itu, mobil dengan corak berbeda itu haruslah dipasang spanduk di sisi kanan dan kiri tangki dengan tulisan BBM bersubdisi.

‘’Ini untuk menghindari jangan sampai masyarakat menduga ada permainan dalam distribusi BBM ini karena menggunakan mobil yang tidak ada tulisan BBM subsidinya,’’ katanya.

Fasha juga setuju dengan melibatkan Hiswana Migas dalam penambahan armada ini. Namun demikian, yang menjadi catatan, sebut Fasha, mobil-mobil itu haruslah mobil yang masih bagus dan siap pakai.

‘’Tak harus mobil baru, tapi setidak-tidaknya masih tahun-tahun muda sehingga meminimalisir kerusakan di jalan,’’ pungkasnya. (*)