iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, KUALATUNGKAL - Banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa pensiun terlebih dibidang guru pendidikan mengakibatkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi kekurangan tenaga pendidik.

Untuk memenuhi kebutuhan guru pengajar, pemkab Tanjung Jabung Barat, masih memperdayakan guru honorer. Sementara itu, untuk perekrutan guru dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Pemkab Tanjabbar masih terkendala dana.
Untuk perekrutan P3K tersebut, Pemkab Tanjung Jabung Barat setidaknya harus mengunakan anggaran dari APBD yang cukup besar yakni sekitar 125 miliar.

Hal itu diungkapkan oleh Dahlan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanjabbar. Dahlan menyebutkan perekrutan guru P3K akan tetap dilakukan, Namun disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah yang tersedia. Setidaknya ada sekitar 2.025 guru yang ada di Tanjabbar dan terdapat 1.856 guru yang berstatus ASN sudah memasuki masa pensiun.

"Kita kekurangan guru di Tanjabbar ini sekitar 1.856 orang, nah untuk gaji mereka saja diperkirakan sekitar 38 miliar, belum lagi TPP, maka dihitung-hitung mendekati 125 miliar kebutuhan anggaran untuk P3K ini, kalau semua kita akomodir pasti daerah tidak akan sanggup dengan DAU kita yang ada saat ini dak bisa kita buat program yang lain,’’ ungkapnya.

Ia menyebutkan salah satu penyebab kurangnya tenaga pendidik di Kabupaten Tanjabbar selain banyak guru ASN pensiun, hal itu juga tidak dibukanya formasi CPNS dari tenaga pendidikan.

"Karena kemarin tidak dibukanya penerimaan CPNS guru di Tanjabbar mengakibatkan kita kekurangan tenaga pendidik, makanya untuk menutupi itu kita perdayakan guru honorer dan persiapan perekrutan P3K disesuikan dengan anggaran daerah kita,’’ bebernya.

Disisi lain, kata dia Pemkab telah memperkirakan untuk penerimaan P3K di Tanjabbar hanya mampu membuka 150 formasi, menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.

"Saya sudah bicarakan hal itu ke pak bupati jika kita ingin menerima tenaga P3K ini dan kita memang betul-betul seleksi ya paling-paling hanya mampu sekitar 150 guru yang akan kita buka,’’ pungkasnya. (sun)


Berita Terkait



add images