iklan Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi Abu Bakar (tengah) saat konfrensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota jambi.
Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi Abu Bakar (tengah) saat konfrensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota jambi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Kota Jambi merupakan satu-satunya kota di luar Jawa dan Bali yang melakukan pengetatan PPKM level 4. Pasca pengetatan PPKM level 4 di Kota Jambi yang berlangsung 23-27 Agustus lalu, terlihat tren penurunan kasus baru Covid-19 di Kota Jambi. Hal tersebut dibuktikan dengan analisa perkembangan kasus Covid pasca pengetatan.

Awalnya ada 1.108 kasus aktif yang tercatat pada 23 Agustus lalu, kini per 14 September tersisa 403 kasus Covid aktif. Setiap hari pasca pengetatan, kasus terkofirmasi positif Covid-19 menurun signifikan dan angka kesembuhan cendrung meningkat. 

“Terhitung tanggal 13 lalu adalah 14 hari pasca pengetatan. Penurunan kasus covid cukup signifikan,” kata Abu Bakar, Kadis Kominfo Kota Jambi, pada konferensi persnya di Ruang Pola Kantor Walikota Jambi, kemarin (15/9).

“Kasus aktif turun hingga ke angka 49 persen. Ini indikasi upaya yang sudah kita lakukan positif dan berdampak pada penurunan signifikan kasus covid,” tambahnya.

Kedepan, sebut Abu Bakar, upaya Pemerintah Kota Jambi terus melakukan vakisinasi. Targetnya 100 persen vaksinasi kepada masyarakat Kota Jambi. 

“Sasaran vaksin kita selain masyarakat umum juga usia remaja untuk persiapan PTM yang akan dilaksanakan akhir September atau awal Oktober nanti,” katanya.

Dengan kondisi saat ini, sebut Abu, Kota Jambi sudah bisa turun dari PPKM level IV, namun, memang secara bertahap menuinggu pentapa dari Pemerintah Pusat.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi, dr Rini menyebutkan, pihaknya tetap melakukan tracing terhadap riwayat kontak erat pasien Covid-19. Meski demikian, saat ini memang sesuai aturan yang ada, terpaparnya pasien bisa hanya dibuktikan dengan tes antigen.

“Kalau positif semua maka masuk ke data. Tapi jika riwayat kontak eratnya hasilnya negatif, akan kita masukkan ke data aplikasi Silacak. Konfrimasi positif tidak hanya PCR tapi juga antigen bisa menyatakannya,” katanya. (hfz)


Berita Terkait



add images