iklan Masyarakat mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/07). Pemprov DKI Jakarta menggelar program Serbuan Vaksin Massal yang diperuntukan bagi warga minimal berusia 12 tahun guna mendukung program pemerintah pusat satu hari satu juta vaksinasi untuk menuju Indonesia sehat bebas COVID-19.
Masyarakat mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/07). Pemprov DKI Jakarta menggelar program Serbuan Vaksin Massal yang diperuntukan bagi warga minimal berusia 12 tahun guna mendukung program pemerintah pusat satu hari satu juta vaksinasi untuk menuju Indonesia sehat bebas COVID-19.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Hasil penelitian UNICEF dan Our World in Data menyebutkan sekitar 65 persen masyarakat Indonesia bersedia menerima vaksin. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan masyarakat AS yang hanya sebesar 63 persen.

Sementara, penerimaan masyarakat Jepang terhadap vaksin sebesar 71 persen, masyarakat Singapura 80 persen dan masyarakat Inggris sebesar 84 persen.

Berdasarkan data tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah memaksimalkan sumberdaya untuk mempercepat vaksinasi. Pemerintah tidak bisa beralasan vaksinasi lambat karena penolakan di kalangan masyarakat.

“Faktanya lebih banyak masyarakat yang mau divaksin. Bahkan di beberapa tempat banyak yang rela antri berlama-lama agar dapat divaksin,” tegas Mulyanto, Kamis (29/7).

Karena itu, lanjut Mulyanto, pemerintah harus tanggap dengan antusiasme masyarakat ini. Pemerintah harus siapkan stok vaksin yang cukup termasuk perbanyak sentra vaksinasi. Salah satu caranya bisa dengan melibatkan kader PKK dan Posyandu di RW se-Indonesia.


Berita Terkait



add images