iklan Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-30 yang berjumlah 21,2 juta dosis vaksin bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac.
Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-30 yang berjumlah 21,2 juta dosis vaksin bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Siang ini, Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-30 yang berjumlah 21,2 juta dosis vaksin bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac. Pemerintah masih akan terus berupaya mendatangkan vaksin melalui seluruh jalur yang ada guna memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mencapai target sasaran vaksinasi.

Melalui kedatangan vaksin tahap 30 yang berjumlah 21,2 juta dosis vaksin bentuk bulk produksi Sinovac ini, membuat total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia menjadi 144,7 juta dosis vaksin. Yang setelah diolah Bio Farma diperkirakan menjadi sekitar 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi. Ditambah vaksin jadi yang telah datang, total vaksin yang dimiliki Indonesia kombinasi vaksin dalam bentuk bulk dan vaksin jadi adalah sebanyak 173,1 juta dosis vaksin.

Koordinator Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah selalu memastikan keamanan, kualitas atau mutu, dan khasiat atau efikasi untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh. Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi Badan POM atas rekomendasi dari ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization), WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan para ahli. Warga masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir untuk menerima vaksin.

"Bapak Presiden Joko Widodo menekankan bahwa vaksinasi COVID-19 game changer yaitu langkah krusial untuk menentukan kesuksesan kita untuk keluar dari pandemi ini," ujar Menko Airlangga, Selasa (27/7).

Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, lanjutnya, dibutuhkan sekitar 208 juta penduduk Indonesia yang divaksinasi. Jumlah ini meningkat setelah ditambahkan kelompok anak usia 12-17 tahun. Saat ini, 718 ribu anak telah mendapatkan vaksin dosis pertama.

"Semakin cepat, tentunya akan semakin baik," ujar Airlangga.

Setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan, petugas publik, penduduk lanjut usia, menurut Airlangga, pemerintah bekerja keras untuk menjangkau masyarakat umum dan rentan. Hingga 26 Juli 2021, telah dilakukan vaksinasi sejumlah 64,13 juta dosis, yang terdiri dari suntikan dosis pertama mencapai 45,5 juta dosis dan dosis kedua 18,6 juta.

"Perlu ditekankan kembali, vaksinasi adalah salah satu strategi pemerintah untuk penanganan pandemi COVID-19," katanya.

Airlangga mengingatkan, vaksinasi tetap perlu didampingi kedisiplinan masyarakat dan dilakukan secara bersama. Karenanya, pemerintah juga terus mendorong kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan. Pada saat yang sama, pemerintah juga berkomitmen terus meningkatkan kapasitas testing, tracing, dan treatment. Serta secara paralel menguatkan sistem kesehatan guna mengantisipasi lonjakan kasus dan mengambil kebijakan untuk perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus 2021.

Dia berharap, kerja sama yang baik semua pihak untuk penanggulangan COVID-19, termasuk program vaksinasi. "Sehingga bangsa kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19. Rakyat sehat, ekonomi bisa kembali bangkit," ujar Airlangga.(*)


Berita Terkait



add images