iklan Nadiem Makarim dan Megawati Soekarnoputri.
Nadiem Makarim dan Megawati Soekarnoputri. (Instagram)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Presiden Jokowi mengangkat Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lembaga ini akan memiliki Dewan Pengarah yang dipimpin oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Guru besar Universitas Indonesia (UI) Tamrin Tomagola ikut merespon kabar tersebut. Tomagola menilai, Presiden Jokowi telah mengobrak-abrik dunia pendidikan.

“Kenapa Pak Jkowi obrak-abrik dunia pendidikan dan penelitian ilmiah. Warga kampus-akademis perlu melawan upaya sistematis pelemahan dunia ilmu pengetahuan ini. Apalagi mengangkat seorang Ketum Parpol jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN,” kata Thamrin Tomagola, Senin (3/4).

Tomagola meragukan kemampuan akademik yang dimiliki Megawati. “Apakah Bu Mega punya kredensiall akademki sehingga layak jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN?” ujarnya.

Tomagola mengatakan bahwa Dunia Ilmu Pengetahuan bukan hutan belantara yang bis diobrak-abrik dalam rangka pembersihan lahan untuk investasi.

“Bagaimana bisa seseorang mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi bila yang bersangkutan tidak tahu menahu dunia ilmu pengetahuan? Apalagi seorang Ketum parpol. akan besar sekali potenai “conflict of interests” di sana,” katanya.

Lebih lanjut dia berpendapat, dibanding Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jauh lebih layak jadi Dewan Pengarah BRIN.

“Sejujurnya, menurut pendapat saya, Pak SBY yang jelas-jelas seorang pembelajar yang tekun dan telai berhasil meraih Prof. Dr Jauh lebih pantas dan mumpuni menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN,” kata Tomagola. (dal/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images