iklan Sudah sepekan lebih Echa si Putri Tidur Banjarmasin tertidur.
Sudah sepekan lebih Echa si Putri Tidur Banjarmasin tertidur. ((Foto: Radar Banjarmasin))

JAMBIUPDATE.CO, — Setelah sembilan hari tertidur, Siti Raisa Miranda alias Echa bangun pada Sabtu (10/4/2021) pagi.

Ini bukan dongeng Putri Tidur, tetapi memang terjadi. Di Banjarmasin. Echa pun dijuluki Putri Tidur Banjarmasin.

Tak lama setelah terbangun, gadis 16 tahun itu langsung dijemput ambulans, dibawa menuju Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin untuk menerima penanganan medis.

Sang ayah, Mulyadi menuturkan, ketika terbangun, kondisi Echa masih amat lemas. “Dikasih buah-buahan. Mau makan, tetapi responsnya lambat. Mau berbicara, tetapi cuma sedikit kata-kata yang keluar,” katanya, seperti dikutip dari Radar Banjarmasin, Senin (12/4/2021).

Echa sempat dimandikan. Lalu diberi pijatan tradisional untuk melonggarkan urat-urat yang tegang. Sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit, sesuai perintah Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA yang menuntut jajarannya memberikan pengobatan secara intensif kepada Echa.

Sementara itu, sang ibu, Siti Lili Rusita mengungkap, setelah tidur panjang, Echa biasanya memang tak bisa langsung diajak mengobrol.

“Bisanya harus menunggu sampai tiga hari. Namun, pernah pula begitu bangun langsung fresh. Lancar diajak ngobrol, tidak lemas seperti ini,” imbuhnya. Direktur RSUD Ansari Saleh, dr Izaak Zoelkarnain menjelaskan, Echa masih dalam tahap evaluasi.

“Masih ditangani, belum diketahui kapan hasil diagnosanya keluar. Sedangkan hasil tes laboratorium, kondisi Echa sepenuhnya normal,” kata Izaak, Minggu (11/4/2021).

Echa juga sudah makan, sekalipun masih harus disuapi. “Kami tambah infus agar lebih bugar. Karena sepertinya makannya sedikit sekali,” imbuh Izaak. Sejak tahun 2017 sampai 2021, putri kedua dari empat bersaudara itu sudah tidur panjang sebanyak 13 kali. Kondisinya menarik perhatian Pemprov Kalsel. Gubernur pun berjanji menanggung pengobatan Echa.

Diduga, Echa menderita sindrom putri tidur. Dunia kedokteran punya istilah untuk hipersomnia ini, yakni Kleine-Levin syndrome (KLS). Penderita KLS sanggup tidur selama berbulan-bulan. Kelainan langka ini diduga akibat kelainan di saraf otak atau karena faktor genetika. (jpg)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images