iklan Imbas dari anjloknya harga karet, maka warga di Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, mendulang emas di sungai.
Imbas dari anjloknya harga karet, maka warga di Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, mendulang emas di sungai. (Hadinata / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.COSAROLANGUN– Hingga saat ini, harga komoditi karet di Sarolangun, anjlok. Dengan harga karet Rp. 6.000 perkilonya, membuat warga Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, beralih mata pencarian lain yakni turun ke sungai untuk mencari butiran emas yang terkandung di dasar sungai.

Warga juga rela harus menyelam hingga ke dasar sungai, mengambil pasirnya dan kemudian didulang dengan alat seadanya.

Menurut Sakinah, salah seorang warga desa pulau buayo mengatakan, hal ini terpaksa mereka lakukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari yang kian menjepit keluarga.

“Ya mau gimana lagi bang, kalo dak kayak gini kami dak biso beli beras, dan bayar keperluan sekolah anak," kata Sakinah.

Dirinya mengatakan, dalam sehari dengan mendulang emas, bisa memperoleh 70 ribu – 90 ribu perharinya, namun tak jarang mereka pulang dengan tangan hampa.

"Saat ini kami hanya bisa berharap pemerintah menanggapi serius harga komoditi karet yang menjadi mata pencarian warga di desa kami,"pungkasnya. (hnd)


Berita Terkait



add images